Minggu, 13 Agustus 2017

Merayakan Sekaligus Menakuti Wisuda

Kenapa Kita Perlu Merayakan Sekaligus Menakuti Wisuda



Untuk bisa ikut bahagia kemarin, Sabtu, 12 Agustus 2017, kita mesti memposisikan diri setidaknya sama seperti mereka dalam situasi diwisuda beserta segala sesuatu yang melingkupinya; perjuangan, beli buku, membaca, mengerjakan tugas, begadang, titip presensi, presentasi, mencari dosen pembimbing, dan sebagainya. Semuanya dilakukan semata-mata(dalam kesempatan ini) untuk mencapai gelar sarjana, gelar yang konon cukup terpandang di tengah masyarakat.
Tapi posisi itu tidaklah mutlak, sebab di antara kita tentu ada yang sudah lama diwisuda, baru saja alias freshgraduate, kemudian yang sedang mengikuti sidang senat saat ini, atau mereka di belakang yang termotivasi untuk segera ikut wisuda. Semua kiranya tetap punya perasaan yang sama; ikut bahagia atas pencapaian yang ditandai dengan pemindahan tali oleh rektor yang cumlaude, dan oleh dekan yang belum. Tapi jika belum puas oleh keduanya, kawan-kawan yang diwisuda kemarin bisa meminta kepada Ketua Jejak Imaji untuk memindahkan tali tersebut. Tentu di tempat yang istimewa, podium Jejak Kopi. Nanti sekalian kita rayakan sambil minum kopi, dan tidak perlu antre dipanggil oleh Nona MC.
Kita mengucapkan selamat kepada Para wisudawan yang dari Jejak Imaji itu, tapi diwisuda di UAD (Universitas Ahmad Dahlan), yaitu Mas Dramawan Kurniaji Satoto, Mbak Pelukis Melia Tri Pamungkas, Mbak Jurnalis Devi Santi Ariani, Mas Pelukis Halim Nur Zaky, Mas Fotografer Rahardian Sidik, dan Mas Novelis Sigit Apriyanto. Nama-nama ini, serius, tidak diurutkan berdasarkan IPK, dan apabila belum dituliskan gelarnya, mohon maaf karena barangkali itu kebijakan dari kampus beserta detail-detail yang lain. Pun mungkin ada nama-nama yang terlewat disebut, seperti Aditya Dwi Yoga, tentu tidak mengurangi rasa syukur kita kepada kawan-kawan semua.
Sekali lagi, selamat atas wisuda kawan-kawan semua, semoga apa yang telah diperjuangkan dan dikorbankan selama ini, baik di kampus maupun di Jejak Imaji, dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang-orang di sekeliling kita.
Terakhir, jangan takut atau pura-pura lupa ketika orangtua bertanya; “Mana, katanya ada yang mau sekalian dikenalin ke bapak, ibu?” (Ari)

#Wisuda #JejakImaji #JejakKopi #Jodoh
Share:

0 komentar:

Posting Komentar